Subscribe:

Ads 468x60px

Labels

Featured Posts

  • Disini Saya Berbagi dengan Anda

    Seandainya kemenangan, kesuksesan, ataupun apa namanya mudah di raih dengan sekali dua kali action, maka betapa banyak orang yang sukses di atas bumi ini. Namun kau lihat ternyata orang sukses di muka bumi ini hanya segelintir orang dan mereka itu adalah orang yang bekerja keras, tanpa kenal lelah dan terus bangkit saat gagal menimpanya

  • Photobucket" /> Belajar Beladiri Yuk

    Kesuksesan hidup di dunia menjadi nyata ketika si Empunya berada diatas jalan yang lurus, di dapat dengan cara yang lurus dan senantiasa dekat dan Taqwa kepada-Nya. Kepada Allah sang Maha Pencipta

  • Bersukur atau Bersabarlah

    Hai.... Kawan-kawan, Assalamu'alaikum...Coba dan berhasil atau coba dan belajarlah dari kegagalan

Senin, 15 Juli 2013

Kesalahan-Kesalahan Dalam Bermajelis


Mencari ilmu merupakan kewajiban bagi setiam muslim (muslimah). Salah satu cara mencari ilmu adalah dengan mendatangi majelis-majelis ilmu. Sayang sekali banyak majelis-majelis ilmu yang justru di situ bertentangan dengan ilmu itu sendiri. Ilmu apa itu? Yaitu ilmu agar segala amalan termasuk dalam bermajelis senantiasa berada di atas koridor syariah, tidak menyimpang  diantaranya dengan  membuat atruran-aturan, cara-cara, ataupun metode baru yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah salallahu 'alaihiwassalam dan para sahabatnya. Meskipun sekilas nampaknya aturan atau metode tersebut tampaknya bagus dan luwes di mata orang yang biasa melakukannya. Dan tentu saja ketika cara/model tersebut dihilangkan merasa kehilangan atau ada yang kurang.  

Berikut ini kesalahan-kesalahan (bid'ah-bid'ah) dalam bermajelis, di antaranya :
  1. Ra'isul majelis (pemimpin majlis) mengajak jama’ah (ahli majelis) membaca atau mengucapkan basmalah secara bersama-sama, dengan suara yang jahr (keras) dalam rangka membuka majelis.1 Termasuk pula membaca Al-Fatihah pada permulaan majelis sebagai pembuka.
  2. Membuka majelis dengan senantiasa melazimkan tilawah Al-Qur’an, yakni dengan cara menyuruh seseorang membaca ayat dari Al-Qur’an.2 Mengenai hal ini, dalam kitab Al-Bida’, Syaikh Muhammad bin Shalih 'Utsaimin rahimahullah, ditanya sebagai berikut : Pertanyaan : Pembukaan muhadharah (ceramah) dan nadwah (pertemuan) dengan membaca sesuatu dari Al-Qur’an, apakah termasuk perkara yang disyari'atkan? Jawab : Saya tak mengetahui sunnah (tuntunan) yang demikian dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, padahal Nabi ‘alaihi sholatu wa salam pernah mengumpulkan para sahabatnya ketika hendak perang atau ketika hendak membahas perkara penting kaum muslimin, tidaklah aku ketahui, bahwa Nabi membuka pertemuan tersebut dengan sesuatu dari Al-Qur’an (dibacakan ayat suci Alqur'an oleh seorang Qori' :red). Akan tetapi jika pertemuan atau muhadharah tersebut mengambil suatu tema/bahasan tertentu dan ada seseorang yang ingin membaca sesuatu dari Al-Qur’an yang ada hubungannya dari bahasan tema tersebut untuk dijadikannya sebagai pembuka, maka tidaklah mengapa. Dan adapun menjadikan pembukaan suatu pertemuan atau muhadharah dengan ayat Al-Qur’an secara terus menerus seolah-olah sunnah yang dituntunkan, maka yang demikian ini adalah tidak layak diamalkan.
  3. Selalu mengucapkan atau memulai dengan salam setiap hendak berbicara dalam majelis, baik saat akan memberikan usulan di tengah-tengah majelis ataupun setiap dimintai pendapat. Yang termasuk sunnah adalah mengucapkan salam setiap akan masuk atau meninggalkan majelis.
  4. Mengakhiri majelis dengan mengajak jama’ah (ahli majelis) untuk membaca sholawat, hamdalah, istighfar atau do'a kafaratul majelis secara bersama-sama, dengan suara yang jahr (suara keras) dan secara terus menerus.
  5. Mengakhiri majelis dengan selalu berdo’a, di mana ahli majelis mengamini bacaan do’a pemimpin  majelis. Lebih parah lagi jika pemimpin majelis menyebut “Al-Fatihah!!!” pada akhir do’a dengan keras, dan jama’ah membacanya secara bersama-sama, kemudian mengusap wajah dengan telapak tangan.dan kesalahan-kesalahan lainnya yang menyelisihi kaidah amaliyyah yang termasuk ibadah, dan kesalahan-kesalahan lainnya yang bersifat adab, sebagaimana dalam penjelasan di depan.
Itulah sebagian dari kesalahan-kesalahan yang sering dijumpai dalam bermajelis. Sebagai seorang pencari ilmu yang sering datang untuk bermajelis ilmu atau lebih khusus lagi para pembawa acara, hendaknya lebih berhati-hati ketika mengadakan majelis ta'lim. Tentu saja agar majelis yang diadakan tersebut diberkahi oleh Allah subhanahuwata'ala. Semoga Allah subhanahuwata'ala senantiasa memberi petunjuknya kepada kita dan menjadikan kita senantiasa istiqamah, terbimbing diatas amal yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah salallahu'alaihiwassalam.